1.
Teori
Konflik merupakan suatu gejala yang umumnya muncul sebagai akibat
dari interaksi manusia dalam hidup bermasyarakat. Konflik akan timbul ketika terjadi
persaingan baik individu maupun kelompok. Konflik juga bisa dipicu karena
adanya perbedaan pendapat antara komponen-komponen yang ada di dalam masyarakat
membuatnya saling mempertahankan ego dan memicu timbulnya pertentangan. Bukan
hanya di masyarakat konflik juga bisa terjadi di satuan kelompok masyarakat
terkecil, keluarga, seperti konflik antar saudara atau suami-istri.
Dr. Robert M.Z. Lawang,
menurutnya konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan,
dimana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan,
tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
Drs. Ariyono Suyono,
menurutnya pengertian konflik adalah proses atau keadaan dimana ada
2 pihak yang berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing disebabkan
karena adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari
masing-masing pihak.
Soerjono Soekanto, menurutnya konflik adalah proses sosial dimana orang atau kelompok berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menentang pihak lain yang disertai ancaman dan kekerasan.
Konflik dapat dibedakan menurut
pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar
hal ini , ada 5 jenis konflik , yaitu
:
A. Konflik antar
individu.(konflik ini terjadi karena adanya pertentangan antar individu).
B. Konflik antar individu dan kelompok(konflik ini
terjadi karena kesalahpahaman yang melibatkan suatu kelompoknya).
C. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang
sama.(konflik terjadi karena tingkat persaingan yang di dalamnya berujung
pertentangan).
D. Konflik antar organisasi(konflik
terjadi karena tidak adanya kesadaran yang melibatkan banyak pihak).
2.
Kasus/Artikel
Jakarta, MDTV: Aksi buruh berdarah
yang terjadi di Kabupaten Bekasi, Kamis (31/10) kemarin, mendapat sorotan
penting. Anggota komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka meminta agar Presiden
SBY dan Polri untuk segera mengusut kasus ini.
Rieke juga menyesalkan tutup matanya Kepolisian saat aksi buruh berujung dengan penyerangan sejumlah ormas yang membawa berbagai senjata tajam, yang mengakibatkan beberapa buruh menjadi korban dan rusaknya fasilitas pabrik. Aparat dinilai seolah-olah hanya menonton aksi berdarah itu. Rieke pun meminta Presiden SBY untuk mengambil tindakan tegas atas peristiwa itu.
Dalam insiden tersebut, belasan buruh yang berhadapan dengan ormas menderita luka tusuk senjata tajam.
"Yang disesalkan adalah kepolisian diam saat terjadi aksi anarkis dan premanisme yang dilakukan ormas tertentu, seperti di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Bukan saja anggota ormas tersebut menyerang para buruh dan pekerja, namun merusak fasilitas pabrik," katanya, Jumat (01/11).
"Kita juga akan mendesak Pemerintah SBY untuk menjalankan fungsinya sebagai pemerintah dan merespons peristiwa ini. Jika pemerintah diam, maka dapat diasumsikan ada indikasi kesengajaan pemerintah menggunakan sipil untuk menghadang tuntutan kenaikan upah," pungkas Rieke. (lp6)
Rieke juga menyesalkan tutup matanya Kepolisian saat aksi buruh berujung dengan penyerangan sejumlah ormas yang membawa berbagai senjata tajam, yang mengakibatkan beberapa buruh menjadi korban dan rusaknya fasilitas pabrik. Aparat dinilai seolah-olah hanya menonton aksi berdarah itu. Rieke pun meminta Presiden SBY untuk mengambil tindakan tegas atas peristiwa itu.
Dalam insiden tersebut, belasan buruh yang berhadapan dengan ormas menderita luka tusuk senjata tajam.
"Yang disesalkan adalah kepolisian diam saat terjadi aksi anarkis dan premanisme yang dilakukan ormas tertentu, seperti di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Bukan saja anggota ormas tersebut menyerang para buruh dan pekerja, namun merusak fasilitas pabrik," katanya, Jumat (01/11).
"Kita juga akan mendesak Pemerintah SBY untuk menjalankan fungsinya sebagai pemerintah dan merespons peristiwa ini. Jika pemerintah diam, maka dapat diasumsikan ada indikasi kesengajaan pemerintah menggunakan sipil untuk menghadang tuntutan kenaikan upah," pungkas Rieke. (lp6)
3.
Analisis
Secara teoritis Menurut Velasques
(2002) etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar
dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan
dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan
individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam
pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih
individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami. Konflik terjadi karena
adanya 2 kepentingan yang bertentangan, konflik bisa terjadi antara individu
dengan individu, individu dengan organisasi, organisasi dengan organisasi atau
konflik didalam individu sendiri, seperti konflik antara kebutuhan dengan
keinginan. Jika dibiarkan terus menerus tanpa dicari suatu solusi maka akan
berdampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain. Pada dasarnya konflik
sendiri sudah berdampak buruk secara psikologis bagi individu.
Dari kasus diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa telah terjadi
konflik anatara para pendemo dengan sebuah ormas dimana terjadi sebuah insiden
penusukan terhadap seorang buruh yang dilakukan oleh seorang ormas, dimana itu
terjadi karena adanya unsur kesengajaan pemerintah menggunakan sipil untuk menghadang
tuntutan kenaikan upah. Dan itu merupakan suatu pelanggaran etika.
4.
Referensi
http://antoniusgunadarma.blogspot.com/2013/11/konflik-etika-bisnis.html