Kamis, 13 Juni 2013

Referensi Artikel


1. Data Publikasi

      a. judul : Diknas Jatim Akui Banyak Nilai UN SD yang Belum Keluar.

            b. penulis : Zaenal Effendi.
            c. penerbit : Detik.com
            d. No/Tanggal : 10 Juni 2013
            e. No hal: 1 hal
            f. Tema : Pendidikan

2. Synopsis/Ringkasan :
Surabaya - Nilai hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SD sederajat di Jawa Timur banyak yang belum keluar. Penyebabnya, Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten/kota terlambat menyetorkan data ke tingkat Provinsi. Meski begitu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun enggan dikatakan jika pengumuman kelulusan UN tingkat SD sederajat molor.

"Saya kira tidak molor, kenapa? Karena semua data nilai belum datang dari kabupaten/kota. Makanya saya tidak bisa memberikan penjelasan beberapa hari kemarin," katanya kepada wartawan di sela-sela pembukaan turnamen futsal antar Pokja wartawan di Mangga Dua Futsal, Senin (10/6/2013).

Harun menjelaskan, untuk pemindaian nilai UN tingkat SD sederajat dilakukan kabupaten/kota masing-masing. Sedangkan pihaknya hanya melakukan skoring saja. "Semua kabupaten/kota dikirim ke provinsi, programnya dari kementerian," jelasnya.

Ia juga menyebut, dari 649.384 peserta UN SD/MI di Jawa Timur hanya 867 siswa yang absen dari 26.583 sekolah penyelenggara dengan rincian 19.782 sekolah SD dan 6.801 sekolah MI yang ada di Jawa Timur.

"Yang absen atau tidak mengikuti UN, belum tentu tidak lulus karena semuanya diserahkan ke sekolah masing-masing. Kelulusan tidak semat-mata dilihat dari nilai murni UN," imbuh Harun.

Harun menambahkan, adanya siswa UN SD/MI yang tidak lulus, lebih disebabkan karena sakit atau pindah ke daerah ikut keluarga. "Tidak mengikuti bukan karena bodoh atau tidak bisa, tapi karena para siswa ini karena sakit. Meski begitu mereka bisa ikuti kejar paket B," tandasnya

3. Keunggulan :
Keunggulan dalam artikel ini adalah dilengkapi dengan data – data yang diperlukan untuk menunjang pernyataan yang ada. Selain itu artikel ini sangat berguna bagi para pembaca bahwa yang tidak lulus UN itu bukan karena anak itu bodoh tapi bias jadi dikarenakan sakit atau urusan pribadi. Tapi meski begitu siswa tetap bisa ikuti kejar paket B.

4. Kelemahan
. Kelemahan dari artikel ini adalah dai segi penggunaan bahasa. Banyak kalimat yang terdapat kata – kata yang penting dan banyak kalimat – kalimat yang tidak menggunakan bahasa tidak baku. Padahal ini adalah forum resmi yang seharusnya menggunakan bahasa baku.

5. Saran
   Saran dari peresensi adalah sebaiknya Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten/kota tidak terlambat menyetorkan data ke tingkat Provinsi karena banyak siswa/siswa yang menunggu hasil kelulusan ini.
Saran bagi penulis artikel adalah hendaknya lebih memperhatikan lagi penggunaan bahasa dan kalimat – kalimatnya. 

Resensi Artikel

11.      Data Publikasi
a.       Judul                     : Basuki: Harapan Saya tidak ada UN. Hanya Membikin Stress
b.      Penulis                   : Kurnia Sari Aziza
c.       Penerbit                 : Kompas.com
d.      No/Tanggal           : 1/15 April 2013
e.       No Hal                  : 2 Halaman
f.       Tema                     : Pendidikan
22.      Sinopsis/Ringkasan
Wakil gubernur DKI Jakarta tidak setuju, jika UAN menjadi syarat kelulusan peserta didik. Menurutnya UAN hanya membikin stress saja. Seharusnya kompetensi peserta didik tidak hanya dinilai dari hasil UN melainkan dilihat pula dari sisi kedisiplinan-nya menuntut ilmu selama tiga tahun. Jika hanya berorientasi pada hasil maka siswa dan orangtuanya akan menghalalkan berbagai cara yang bisa ditempuh demi kelulusanya.
UN untuk SMA/SMK dan sederajat dimulai 15 April 2013 hingga 18 April 2013. Di seluruh wilayah DKI, ada 127.000 peserta UN yang berasal dari 1.079 sekolah, yaitu 499 SMA dan 580 SMK. Dinas Pendidikan (Disdik) DKI menggandeng lima universitas untuk membantu pelaksanaan UN, antara lain Universitas Indonesia (UI) untuk wilayah Jakarta Pusat, Universitas Tarumanegara untuk Jakarta Barat, Universitas Pancasila untuk Jakarta Selatan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk Jakarta Timur, serta Universitas Jayabaya untuk Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. 
Khusus untuk tahun ini, waktu pelaksanaan UN paket C di Ibu Kota tidak jauh berbeda dengan UN sekolah reguler. Jika pada tahun sebelumnya dilaksanakan satu bulan setelah sekolah reguler, kali ini UN paket C digelar pada sore harinya. Namun pelaksanaan UN paket C akan menggunakan ruang kelas SMP. Sebanyak 6.992 siswa mengikuti program paket C tahun ini. 
Sementara itu, peserta didik disabilitas juga disediakan bahan UN menggunakan jenis huruf braille. Tercatat, peserta didik yang mengikuti UN dengan jenis ketunaan tunanetra sebanyak tiga peserta didik, dua di antaranya melaksanakan UN di SMA Negeri 66 Jakarta dan satu siswa lainnya di SMA Negeri 112 Jakarta. Disdik DKI juga telah menjamin pelaksanaan UN bagi peserta didik yang sedang tersandung masalah hukum atau yang tak bisa mengikuti UN karena sakit. Disdik DKI akan langsung mendatangi lokasi peserta didik itu, baik di lembaga pemasyarakatan maupun di rumah sakit.


33.      Keunggulan
Keunggulan dalam artikel ini adalah dilengkapi dengan data – data yang diperlukan untuk menunjang pernyataan yang ada. Selain itu artikel ini sangat berguna bagi para pembaca karena jika memang UAN tetap diadakan dan menjadi syarat kelulusan, hal itu tidaklah adil. Sebagai korban dari pelaksaan UAN dulu, banyak cara dilakukan demi lulus UAN.
44.      Kelemahan
Kelemahan dari artikel ini adalah dai segi penggunaan bahasa. Banyak kalimat yang terdapat kata – kata yang mubazir dan banyak kalimat – kalimat yang tidak menggunakan bahasa baku. Padahal ini adalah forum resmi yang seharusnya menggunakan bahasa baku.
55. Pendapat Akhir/ Saran
Saran dari peresensi adalah jika memang UAN ingin tetap dilaksanakan maka sebaiknya jangan dijadikan syarat kelulusan peserta didik karena UAN hanya menjadi tolak ukur yang jelek. Karena setiap siswa akan melakukan segala macam hal untuk bisa lulus UAN termasuk membeli kunci jawaban.
Sumber : http://antoniusgunadarma.blogspot.com/2013/05/resensi-artikel.html