Selasa, 19 Maret 2013

Jokowi-Ahok Ingin Bina Sopir Tembak Angkot Jadi Sopir Taksi, Express Siap Bantu.



Wahyu Daniel - detikfinance
Sabtu, 16/03/2013 12:10 WIB


Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin membina sopir tembak angkot Jakarta menjadi sopir taksi, sehingga bisa menekan angka kriminalitas. Express Group selaku perusahaan pemilik taksi Express siap membantu.

Direktur Operasional Express Group Herwan Gozali mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan program
peltihan kemitraan. Program apa itu?

"Saat ini kami sedang menyiapkan program Pelatihan Kemitraan untuk melatih para calon pengemudi. Nantinya, peserta program Pelatihan Kemitraan ini akan menjadi mitra Express," jelas Herwan dalam siaran pers, Sabtu (16/3/2013).

Selain untuk mendapatkan pengemudi baru, program Pelatihan Kemitraan ini juga bertujuan membuka lapangan pekerjaan
guna membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurangi tingkat pengangguran. Lebih lanjut, program ini juga ditujukan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan para pengemudi melalui Program Kemitraan yang dikembangkan oleh Express Group sejak tahun 1997 dan telah diakui oleh PBB.

"Dengan mengikuti program Pelatihan Kemitraan dan menjadi mitra Express, para pengemudi dapat memiliki opsi untuk membeli taksi Express dalam jangka waktu 6-7 tahun. Setelah itu pengemudi bisa menjual kendaraan tersebut setelah proses penghitaman dilakukan. Hal ini tentu membantu meningkatkan kesejahteraan para pengemudi," ujar Herwan.

Program Pelatihan Kemitraan ini juga diharapkan dapat sekaligus mengurangi jumlah
sopir tembak, sehingga kenyamanan dan keamanan dalam layanan taksi dapat terus meningkat.

"Express Group berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dari berbagai aspek, dengan cara menambah jumlah armada taksi dan meningkatkan kualitas pengemudi. Dalam pelatihan mitra, membentuk karakter dasar pengemudi memang tidak mudah. Untuk itu, Express Group menetapkan harga mati bahwa karakter dan perilaku pengemudi harus sesuai dengan nilai-nilai perusahaan," kata Herwan.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengatakan, perusahaan taksi mencari sopir sampai ke provinsi tetangga, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Di sisi lain, banyak pengangguran
mengantre hingga menjadi sopir tembak. Para sopir tembak ini sebenarnya bisa dibina untuk menjadi sopir taksi.

"Banyak sopir merasa
nggak punya kerjaan jadi sopir tembak. Cuma gara-gara nggak punya SIM atau nggak terlatih. Sementara perusahaan taksi kekurangan sopir," tutur Ahok.

"Kalau dilatih baik-baik ikut sistem, mereka bisa
jadi sopir taksi. 6 Tahun bisa punya taksi. Programnya kalau sudah bawa 6 tahun, punya taksi. Cuma kan mereka tidak tahu. Tapi kalau betul-betul nggak mau, kurang ajar nih sopir (tembak). Itu memang sopir nakal saja. Tapi kalau sopir baik-baik, mereka mau kerja di taksi dapat bayaran," jelas Ahok.

No
Kesalahan
Perbaikan
1
peltihan
pelatihan
2
sopir
supir
3
nggak
tidak
4
punya
mempunyai
5
kerjaan
pekerjaan
6
betul-betul
Benar-benar
7
menekan
meningkatkan
8
Supir tembak

9
jadi
menjadi
10
mengantre
mengantri
11
Harga mati
Harga tetap
12
guna
untuk

Jokowi-Ahok Ingin Bina Sopir Tembak Angkot Jadi Sopir Taksi, Express Siap Bantu.


Wahyu Daniel - detikfinance

Sabtu, 16/03/2013 12:10 WIB


Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin membina sopir tembak angkot Jakarta menjadi sopir taksi, sehingga bisa menekan angka kriminalitas. Express Group selaku perusahaan pemilik taksi Express siap membantu.

Direktur Operasional Express Group Herwan Gozali mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan program
peltihan kemitraan. Program apa itu?

"Saat ini kami sedang menyiapkan program Pelatihan Kemitraan untuk melatih para calon pengemudi. Nantinya, peserta program Pelatihan Kemitraan ini akan menjadi mitra Express," jelas Herwan dalam siaran pers, Sabtu (16/3/2013).

Selain untuk mendapatkan pengemudi baru, program Pelatihan Kemitraan ini juga bertujuan membuka lapangan pekerjaan guna membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurangi tingkat pengangguran. Lebih lanjut, program ini juga ditujukan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan para pengemudi melalui Program Kemitraan yang dikembangkan oleh Express Group sejak tahun 1997 dan telah diakui oleh PBB.

"Dengan mengikuti program Pelatihan Kemitraan dan menjadi mitra Express, para pengemudi dapat memiliki opsi untuk membeli taksi Express dalam jangka waktu 6-7 tahun. Setelah itu pengemudi bisa menjual kendaraan tersebut setelah proses penghitaman dilakukan. Hal ini tentu membantu meningkatkan kesejahteraan para pengemudi," ujar Herwan.

Program Pelatihan Kemitraan ini juga diharapkan dapat sekaligus mengurangi jumlah
sopir tembak, sehingga kenyamanan dan keamanan dalam layanan taksi dapat terus meningkat.

"Express Group berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dari berbagai aspek, dengan cara menambah jumlah armada taksi dan meningkatkan kualitas pengemudi. Dalam pelatihan mitra, membentuk karakter dasar pengemudi memang tidak mudah. Untuk itu, Express Group menetapkan harga mati bahwa karakter dan perilaku pengemudi harus sesuai dengan nilai-nilai perusahaan," kata Herwan.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengatakan, perusahaan taksi mencari sopir sampai ke provinsi tetangga, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Di sisi lain, banyak pengangguran mengantre hingga menjadi sopir tembak. Para sopir tembak ini sebenarnya bisa dibina untuk menjadi sopir taksi.

"Banyak sopir merasa
nggak punya kerjaan jadi sopir tembak. Cuma gara-gara nggak punya SIM atau nggak terlatih. Sementara perusahaan taksi kekurangan sopir," tutur Ahok.

"Kalau dilatih baik-baik ikut sistem, mereka bisa jadi sopir taksi. 6 Tahun bisa punya taksi. Programnya kalau sudah bawa 6 tahun, punya taksi. Cuma kan mereka tidak tahu. Tapi kalau
betul-betul nggak mau, kurang ajar nih sopir (tembak). Itu memang sopir nakal saja. Tapi kalau sopir baik-baik, mereka mau kerja di taksi dapat bayaran," jelas Ahok.

No
Kesalahan
Perbaikan
1
peltihan
pelatihan
2
sopir
supir
3
nggak
tidak
4
punya
mempunyai
5
kerjaan
pekerjaan
6
betul-betul
Benar-benar
7
menekan
meningkatkan
8
Supir tembak

9
jadi
menjadi
10
mengantre
mengantri
11
Harga mati
Harga tetap
12
guna
untuk